Menyebarkan Pengetahuan Pertanian
Berkelanjutan yang Berpandangan pada Penyelamatan dan Kepedulian Terhadap Bumi, Sesama dan Masa Depan.
Serta
Menguatkan Wira Usaha Hijau Berbasis Sosial dan Ekologi sebagai Contoh Gerakan Ekologi di
Indonesia.
Visi
Melalui cara pandang Islam, dengan segala ajarannya sebagai Rahmatan Lil’alamin (rahmat Allah SWT kepada semesta dan komitmen ber-akhlaq karimah (akhlaq mulia) kepada sesama dan semesta.
Misi
Menyebarkan
Pengetahuan dan Mencetak Kader Agroekologi yang berpandangan pada penyelamatan
dan kepedulian terhadap bumi, manusia dan masa depan.
Gambaran Umum
Pesantren
Ath Thaariq Garut adalah sebuah lembaga pendidikan yang bergerak pada
pembelajaran siswa bagaimana bisa
survive, baik itu dalam masa belajar maupun setelah selesai belajar, difokuskan
pada pembelajaran melayani diri sendiri serta alam, adalah bagian yang tidak
terpisahkan dalam kurikulum belajar pesantren.
Lebih
dari itu belajar bagaimana mengolah pertanian/perkebunan dan peternakan dengan menggunakan sistem Open Pollinated Organic
Seed. Seluruh system pengelolaan Open Pollinated Organic Seed berbasiskan pengetahuan dan pemulihan ekologi, yang sangat
mempertimbangkan keterjagaan ekosistem sebagai bentuk ketundukan kita kepada alam
semesta.
Lebih luas mengandung arti sebuah pendidikan yang berbasis Agro Ekologi yaitu pendidikan yang
mengenalkan kepada lingkungan sekitar pada pentingnya menanam tanpa merusak
ekosistem, merawat, memanen, dan memasarkan dengan harga yang adil bahkan
melakukan penelitian dan menjadi inventor, sehingga kelak siswa akan tumbuh
pribadi pribadi yang berpandangan pada penyelamatan dan kepedulian pada
manusia, bumi dan masa depan.
Bicara tentang kehidupan, bukan hanya
bicara tentang kebutuhan manusia, tetapi juga makhluk lain yang ada di bumi.
Kami mendirikan Pesantren
Ath-Thaariq yang memiliki konsep pesantren ekologi. Selain belajar mengaji,
para santri juga diajarkan bertani dengan model pertanian ekologi, yakni
memelihara berbagai habitat di dalamnya untuk menjaga ekosistem yang saling
terkait satu sama lainnya.
“Dalam islam itu tidak hanya cerita
soal kebutuhan untuk pangan, tetapi di sisi lain kewajiban untuk menjaga
lingkungan, Ada hak binatang lain selain manusia, ada hak lingkungan
juga”.
Pesantren ini didirikan pada akhir
bulan di tahun 2009 dengan konsep kekeluargaan, Melalui pesantren ini
secara nyata menjaga ekologi dengan kajian ilmu agama sebagai pijakannya. Kami
bertani menggunakan cara yang kuno dan tradisional, tetapi kami yakini bahwa
model pertanian itu adalah model pertanian yang alternatif, model yang menjaga
soal lingkungan, soal ekologi, soal hubungan manusia dengan alam.
Setiap hari Minggu para santri
diajak untuk bertani, berbagai jenis pangan untuk kebutuhan pangan seluruh
anggota keluarga pesantren. Lahan seluas 7500 m2 dimanfaatkan menjadi beberapa
zona, yaitu area persawahan, kebun tanaman pangan, peternakan, dan juga
pembenihan. Keluarga pesantren mengkonsumsi tanaman pangan sesuai dengan hasil
panen yang tersedia, sehingga tidak bergantung pada satu jenis pangan.
Para santri di Ath-Thaariq kini
terbiasa mengonsumsi umbi-umbian, pisang, dan pangan selain nasi untuk memenuhi
kebutuhan karbohidrat. Selain itu, mereka mengonsumsi sayur-sayuran yang mereka
tanam di kebun sendiri. Seluruh hasil pertanian di lahan Pesantren
Ath-Thaariq dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga
pesantren.
Jika hasil panen yang berlimpah,
baru kemudian dijual untuk menumbuhkan kehidupan perekonomian pesantren. Kami menilai
bahwa konsep pertanian seharusnya mengutamakan kebutuhan pangan sendiri
terlebih dahulu sebelum kemudian berpikir untuk menjual hasil pertanian
tersebut. Pesantren ini akan memenuhi dulu kebutuhan keluarga akan nutrisi,
vitaminnya, karbohidratnya, sayurannya. Diamankan dulu, kalau berlebih baru
dikeluarkan.
Hampir semua santri Ath-Thaariq
berhasil mendapat peringkat kelas yang baik di sekolahnya masing-masing, bahkan
ada pula yang mendapat nilai cum laude enanam berbagai jenis
tanaman juga memberikan manfaat bagi kualitas lingkungan, tanah menjadi sehat,
air menjadi bersih, dan tanaman pun tidak mudah terserang penyakit tanpa perlu
menggunakan bahan-bahan kimia. Jika lingkungan sehat, makhluk hidup di dalamnya
pun akan hidup dengan baik dan menjalankan perannya masing-masing dalam
kehidupan. Itu mengapa kita menyebut pesantren ini sebagai pesantren ekologi,
karena mementingkan hidup semua makhluk. Karena kalau salah satu hilang, akan
kacau semua.
Saat ini Pesantren Ath Thaariq bersama
para santri mengembangkan produk olahan dari hasil panen yang berlebih cabai
dan tomat. Pengembangan produk ini sebagai unit bisnis pesantren yang dikelola
secara terbuka bersama para santri. Kami juga juga menjual berbagai tanaman
obat yang dikeringkan dan berbagai jenis benih tanaman lokal. Selain itu, Pesantren
juga membuat perpustakaan benih untuk kebutuhan ilmu pengetahuan.
Tujuan
Menjadikan
Pesantren Ath Thaariq sebagai pusat tersebarnya
system pengetahuan pertanian berkelanjutan yang berpandangan pada penyelamatan
dan kepedulian terhadap bumi, manusia dan masa depan, serta menjadi contoh di
Indonesia, yang mampu mengeluarkan berbagai produksi hasil pertanian tanpa merusak ekosistem yang ada, menjaga habitat, menjaga keanekaragaman hayati, memanen, dan
memasarkannya dengan harga yang adil, sebagai bagian dari Gerakan Sosial,
Ekonomi dan Ekologi yang Berkeadilan.
Program Kegiatan Sedang Berjalan
- Menjalankan Pesantren Salafiyah berbasis Pemulihan Ekologi
- Penddikan Anak Usia Dini - PAUD berbasis alam
- Pengembangan Pertanian Keluarga berbasis Agroekologi
- Penataan Lahan Garapan Berbasis Zonasi dan Landskap Kampung
- Memproduksi pangan sendiri untuk keluarga Pesantren Ekologi Ath Thaariq
- Memperluas gerakan Agroekologi berbasis landskap kampung di sekitar Pesantren Ekologi Ath Thaariq
- Memproduksi Benih Lokal melalui Open Polinated Organic Seed
- Memproduksi berbagai macam Teh Herbal
- Memproduksi Pangan Turunan (kering)
- Memproduksi Perawatan Tubuh
- Menyebarkan Benih Lokal ke berbagai penjuru di Nusantara
- Mengelola lahan garapan seluas 10.000m2 ( 1 hektar)
- Merintis Perpustakaan Pembaruan Desa dan Agraria
- Mengelola Pusat Pendidikan “Membangun Sistem Pertanian Pekarangan sebagai Tradisi Pertanian Keluarga yang Menghargai, Menjamin dan Melindungi Keberlanjutan Alam” untuk komunitas komunitas keluarga tani, pelajar/santri, mahasiswa
- Memproduksi Modul Pengetahuan Pertanian Keluarga berbasis Agroekologi
Penyelenggara Kegiatan
Yayasan Lembaga Study Penelitian Dan Pemberdayaan Masyarakat – LASPIM
Pemimpin Pesantren
Ibu Nyai Nissa Wargadipura
Assallamuallaikum....
BalasHapusAlhamdulillah, setelah melihat tayangan di TVone tentang Pesantren ekologi yang mana tak hanya menerapkan ilmu agama dikehidupan sehari-hari disamping itu juga tentang kemandirian pangan. Pesantren Ekologi cukup menarik, dimana mengangkat tema tentang pesantren gardening. Alangkah baiknya pula jika mengembangkan ilmu mengenai beternak. Sehingga tak hanya protein nabati yang diperoleh dari tanaman, protein hewani. Semisal dengan ayam, bebek, entok, kambing, sapi, lele juga. Dengan pemberian makan secara organik, misal limbah rumah tangga yg dibusukkan/dengan bakteri pembusuk. Telur dan daging juga bisa diolah dengan baik menjadi olahan yang menarik.Saya doakan semoga Pesantren Ekologi dapat menjadi contoh yang baik bagi pesantren-pesantren yang lain mengingat Indonesia semakin tahun semakin krisis pangan. Kita sebagai negara subur dan kaya sepantasnya malu. Saya dukung terus Pesantren Ekologi ....
Wassallamuallaikum
em...
BalasHapusapakah pesantren ini terbuka untuk umum (tidak hanya usia sekolah)?
saya tertarik dengan pesantren ini usia berapa aja anak kita boleh masuk ke pesantren ini
BalasHapusSubhanallah, semoga dilancarkan semua usahanya ya. Bolehkah anakku, si Kecil Najin umur 8 tahun ikutan pesantren ini. InsyAllah nanti pulang ke Indonesia mampir kesini.
BalasHapusSalam kenal
assalamualaikum,
BalasHapusluarbiasa saya sangat tertarik dengan konsep pesantrennya, bolehkah saya bersilaturahmi kesana? mohon izin.. saya pengen belajar tasawuf yang berbasis ekologi,
Kok komen nya ngak di balas ya.., kenapa....
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSubhanalloh,Ponpes yg bikin betah santri/santriwannya.
BalasHapusApakah Ponpes ini diajarkan pelajaran kitab kitab jugakah serta berdzikir..?
Kesalehan ekologi sebagai basis kedaulatan pangan ^_^
BalasHapus