Pencerahan Kerusakan Ekologi akibat Keserakahan Manusia, Kyai Ir. Ibang Lukman Nurdi S. Ag, Pemimpin Pesantren Ath Thaariq, pada pertemuan Reguler murid murid dari Sekolah Hijau di Garut (SD Pada Awas 3 Pasir Wangi Garut)
Kerusakan ekologi merupakan salah satu masalah
besar yang dihadapi Indonesia. Persoalan itu semakin serius karena kerusakan
ekologi bukan berkurang tapi terus bertambah. Terjadi bencana banjir,
longsor, penyakit mewabah (di Garut : Scabies), kebakaran hutan, kemarau yang panjang dan musim
hujan yang lebih pendek, perang suku, perang agama dan bencana lainnya, dimana
mana di setiap daerah di Indonesia.
Penyebab utama meningkatnya bencana itu karena ada
kebijakan yang mengakibatkan kerusakan ekologi. Kebijakan itu muncul karena
pemerintah salah dalam mengelola Sumber Daya alam (SDA), apalagi dengan adanya
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
“Mendorong eksploitasi SDA besar-besaran. MP3EI itu ancaman serius ke depan
bagi ekologi,”
Kebijakan tersebut telah menimbulkan masalah
yang merugikan masyarakat lokal. Ada begitu banyak ratusan
kasus yang muncul di berbagai daerah (data Kontras), ini
mengakibatkan pada perpecahan budaya dan agama.
Situasi diatas membutuhkan para pemimpin dan calon
pemimpin yang mempunyai serta memperhatikan isu ekologi, karena ekologi mampu mengembalikan sebesar besarnya sumber daya dan
budaya pada masyarakat lokal, dan mampu menciptakan perdamaian serta keamanan
pangan yang mandiri.
Isu Perbaikan Ekologi penting
untuk dimasukan dalam visi dan misi para pemimpin. Sebab
visi dan misi akan dituangkan menjadi sebuah kebijakan, salah
satu contoh di Indonesia adalah dituangkannya didalam “Rencana Pembangunan
Jangka Menengah (RPJM). “Maka penting untuk dilihat sejauh mana komitmen para pemimpin dalam isu perbaikan ekologi.”
Pemimpin harus Indonesia harus berpandangan
pada penyelamatan dan kepedulian terhadap bumi, manusia dan masa depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar