Selasa, 19 Mei 2015

Shodaqoh

Oleh : Ibang Lukmanurdin (Pemimpin Pesantren Ath Thaariq)

Dalam salah satu hadist dari Sahabat Ali bin Abi Tholib dijelaskan bahwa ketika seseorang mengeluarkan shodaqoh dari tangannya, sebelum shodaqoh itu jatuh pada tangan orang yang diberi shodaqoh maka ia sampai kepada Allah terlebih dahulu. Shodaqoh mengatakan 5 kalimat : “Aku adalah sesuatu yang kecil kemudian kamu besarkan aku, aku adalah sesuatu yang sedikit kemudian kamu perbanyak aku, aku adalah musuh kemudian kamu jadikan aku kekasih, aku adalah sesuatu yang rusak kemudian kamu kekalkanlah aku, dan kamu adalah penjagaku maka sekarang akulah yang akan menjagamu”.
 Dari hadist tersebut shodaqoh memiliki beberapa keutamaan, yang diantaranya  :
  • Dengan bersodaqoh  harta yang kita miliki tidak akan berkurang, malah sebaliknya. Allah akan menambahnya dan membalasnya bahkan berkali-kali lipat dari shodaqoh yang kita keluarkan
  • Harta adalah musuh dan sering jadi penghalang bagi manusia untuk beribaadah kepada Allag, maka jika ia mau bershodaqoh harta tersebut akan menjadi kekasihnya karena Allah memberikan keberkahan di dalamnya. Dengan kata lain, harta yang dimiliki akan bertambah berkah, meski harta sedikit namun hidup akan terasa nyaman dan tercukupi
  • Harta yang dimiliki manusia itu hanya bersifat sementara, tetapi jika ia mau bersodaqoh maka harta itu akan menjadi teman juga bekal sampai hari pembalasan amal nanti
  • Shodaqoh bisa menjadi penjaga baginya baik di dunia (dari balak, kerusakan atau kehilangan karena shodaqoh membawa berkah) maupun di akhirat nanti (menjaga pemiliknya dari siksa Allah).

Syekh Mak’khul Asy-Syamiy mengatakan bahwa jika seorang mukmin bersodaqoh, maka Allah akan ridlo kepadanya. Neraka jahannam pun berkata “Wahai Tuhanku, izinkanlah aku dengan bersujud dan bersyukur kepada-Mu, sesungguhnya aku telah membebaskan salah satu dari umat Muhammad SAW (orang mukmin yang bersodaqoh) dari siksaku karena aku malu kepada Muhammad SAW jika aku menyiksa salah satu dari umatnya, dan keharusan bagiku ta’at kepadamu”. Dari perkataan Syekh Mak’khul menunjukkan bahwa neraka jahannam pun akan membebaskan seseorang muslim yang mau mengeluarkan hartanya untuk bersodaqoh meski hanya sedikit.

Saat turunnya Surat Az-Zalzalah ayat 7 :

فمن يعمل مثقال ذرة خيرا يره
“Maka barang siapa yang melakukan amal baik seberat dzarroh, maka ia akan mengetahui balasannya”

Rosulullah berkata kepada Allah “Wahai Tuhanku, balasan ini amatlah sedikit bagi hak umatku”. Kemudian Allah menjawab “Jika kamu menganggap ini adalah sedikit, maka kebaikan satu akan dibalas dengan dua kebaikan”. Allah berfirman dalam Surat Al-Qoshosh ayat 54 :

أولئك يؤتون اجرهم بما صبروا
“Mereka itu diberikan pahala dua kali atas kesabaran mereka”

Rosulullah berkata kepada Allah “Wahai Tuhanku, balasan ini amatlah sedikit bagi hak umatku”. Kemudian Allah menjawab “Maka kebaikan satu akan dibalas dengan sepuluh kebaikan”. Allah berfirman dalam Surat Al-An’am ayat 160 :

من جاء بالحسنة فله عشر أمثالها
“Barang siapa mengerjakan kebaikan, maka baginya sepuluh (pahala) sepuluh kali lipat amalnya”

Rosulullah berkata kepada Allah “Wahai Tuhanku, balasan ini juga amatlah sedikit bagi hak umatku”. Kemudian Allah menjawab “Maka kebaikan satu akan dibalas dengan tujuh ratus kebaikan”. Allah berfirman dalam Surat Al-Baqoroh ayat 261 :

مثل الذين ينفقون أموالهم كمثل حبة انبتت سبع سنابل في كل سنبلة مائة حبة والله يضاعف لمن يشاء والله واسع عليم
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui”

Rosulullah berkata kepada Allah “Wahai Tuhanku, tambahkanlah bagi umatku”. Kemudian turunlah  Surat Al-Baqoroh Ayat 245 :

من ذا الذي يقرض الله قرضا حسنا فيضاعفه له اضعافا كثيرة
“Barang siapa yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak”

Rosulullah berkata kepada Allah “Wahai Tuhanku, tambahkanlah bagi umatku”. Kemudian turunlah Surat Az-Zumar Ayat 10 :

انما يوفى الصابرون اجرهم بغير حساب
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas”

Yakinlah kita...!!! bahwa Allah akan membalas kebaikan yang kita lakukan, Allah akan melipat gandakan shodaqoh yang kita berikan kepada orang lain karena itu adalah janji Allah. Namun, ketahuilah bahwa cara Allah dalam menepati janji-Nya yang terkadang kita tidak menyadarinya. Allah adalah Tuhan Yang Maha Suci, tidak mungkin Dia mengingkari janji-Nya.

Mungkin kita pernah bershodaqoh dengan ikhlas mengharap balasan Allah, namun balasan yang kita tunggu tak kunjung datang. Pemikiran seperti itu adalah salah, karena Allah tidak pernah mengingkari janji-Nya. Allah memberikan balasan atas shodaqoh kita tidak hanya langsung berupa materi atau rezeki yang melimpah, ada kalanya berupa sesuatu yang tidak tampak dan tidak kita sadari seperti kesehatan, keselamatan dari musibah, diampuni dosa-dosa kita, dan lain sebagainya. Tapi yang jelas Allah tidak akan menyia-nyiakan shodaqoh kita dan Dia akan membalas dengan balasan yang lebih besar yang tidak kita bayangkan kelak diakhirat nanti, hanya saja kita belum menyadari itu.


Allah tidak melihat berapa nilai dan berapa besar shodaqoh yang kita berikan, tetapi bagaimana keikhlasan hati kita dalam mengharap ridlo dan rohmat-Nya. Terkadang hal yang membuat Allah ridlo kepada hambanya adalah karena hal sepele yang didasari dengan penuh keikhlasan. Misalkan Allah sangat ridlo kepada seorang hamba karena ia membuang duri di tengah jalan, ia memberi makan kucing, atau ia membantu seorang kakek membawa barang berat, atau lainnya. Hal-hal sepele tersebutlah yang terkadang kita melakukannya dengan ikhlas dan merupakan hal yang sudah biasa kita lakukan dan itu malah membuat rohmat Allah turun kepada kita. Berbeda dengan seorang yang melakukan ibadah secara besar-besaran atau shodaqoh dengan uang yang besar pula, karena hal yang besar akan membuat diri merasa lebih dan muncullah sifat riya’ dan sombong. Tidak hanya itu, kebaikan besar yang dilakukan terkadang membuat seseorang terus mengingatnya dan terkadang mengungkit-ungkitnya. Karena mengingat-ingat kebaikan yang telah dilakukan adalah suatu keburukan dan harus ditinggalkan. Maka marilah kita sadarkan diri kita dan mulai belajar melaksanakan keikhlasan.

Adapun kesimpulan dari fadhilah shodaqoh secara umum adalah sebagai berikut :
1.         Shodaqoh mampu menghilangkan balak (musibah dan cobaan).

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ان الصدقة لتدفع سبعين بابا من البلاء
“Rosulullah SAW bersabda : Shodaqoh bisa menolak 70 pintu balak”

2.         Shodaqoh adalah dokter

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم داووا مرضاكم بالصدقة
“Rosulullah SAW bersabda : Obatilah orang-orang sakitmu dengan shodaqoh”

3.         Shodaqoh adalah penjaga

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم حصنوا اموالكم بالصدقة
“Rosulullah SAW bersabda : Jagalah hartamu dengan bershodaqoh”

4.         Shodaqoh mampu menghilangkan murka tuhan.
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم الصدقة تطفئ غضب الرب
“Rosulullah SAW bersabda : Shodaqoh mampu memadamkan murka Tuhan”

5.         Shodaqoh menyatukan persaudaraan

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم الصدقة هدية تهادوا تحابوا
“Rosulullah SAW bersabda : Shodaqoh adalah hadiah, berilah hadiah kamu sekalian, maka salinglah mencintai kamu sekalian”

6.         Shodaqoh mampu melunakkan hati yang keras

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم من وجد في قلبه قساوة فلينشر الصدقة
 “Rosulullah SAW bersabda : Barang siapa yang hatinya keras, maka hendaklah melunakkannya dengan mengeluarkan shodaqoh”

7.         Shodaqoh menambah umur

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم الصدقة ترد البلاء وتزيد في العمر
“Rosulullah SAW bersabda : Shodaqoh mampu menghilangkan balak dan menambah umur”.

Mungkin kita bertanya-tanya apa hubungan shodaqoh dengan fadhilah/keutamaannya serasa tidak masuk akal, misalkan shodaqoh bisa mengobati orang sakit, dan lain sebagainya. Ketahuialah kita...!!! bahwa Allah mencintai orang-orang yang ikhlas bershodaqoh, Allah dekat dengannya, Allah menurunkan rohmat kepada-Nya, dan Allah akan menghilangkan rantai kesulitan yang mengikatnya sehingga tak ada yang tidak mungkin jika Allah bersamanya.

Orang-orang yang suka bershodaqoh, orang-orang yang dermawan, dan orang-orang yang mau mengulurkan tangannya untuk membantu sesama, mereka dekat dengan Allah, mereka disayangi oleh sesamanya, mereka dekat dengan surga, dan mereka jauh dari siksa neraka.

Semoga Allah menjadikan kita sebagai hamba-Nya yang butuh kepada-Nya dan peduli kepada sesama makhluk...amiin Ya Arhamar Rohimin !!!

Keterangan ini banyak diambil dari Kitab Mawaidlul Ushfuriyyah karangan Syekh Muhammad bin Abi Bakar, Hadist ke-11 Hal. 10-11.
Rasulullah saw bersabda:

Sedekah dapat menolak kematian yang buruk. (Al-Wasail 6: 255, hadis ke 2)
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:

Pada suatu hari orang yahudi lewat dekat Rasulullah saw, lalu ia mengucapkan: Assam alayka (kematian atasmu). Rasulullah saw menjawab: Alayka (atasmu). Lalu para sahabatnya berkata: Ia mengucapkan salam atasmu dengan ucapan kematian, ia berkata: kematian atasmu. Nabi saw bersabda: “Demikian juga jawabanku. Kemudian Rasulullah saw bersabda: Sesungguhnya orang yahudi ini tengkuknya akan digigit oleh binatang yang hitam (ular dan kalajengking) dan mematikannya. Kemudian orang yahudi itu pergi mencari kayu bakar lalu ia membawa kayu bakar yang banyak. Rasulullah saw belum meninggalkan tempat itu yahudi tersebut lewat lagi (belum mati). Maka Rasulullah saw bersabda kepadanya: Letakkan kayu bakarmu. Ternyata di dalam kayu bakar itu ada binatang hitam seperti yang dinyatakan oleh beliau. Kemudian Rasulullah saw bersabda: Wahai yahudi, amal apa yang kamu lakukan? Ia menjawab: Aku tidak punya kerjaan kecuali mencari kayu bakar seperti yang aku bawa ini, dan aku membawa dua potong roti, lalu aku makan yang satu potong dan satu potong yang lain aku sedekahkan pada orang miskin. Maka Rasulullah saw bersabda: Dengan sedekah itu Allah menyelamatkan dia. Selanjutnya beliau bersabda: Sedekah dapat menyelamatkan manusia dari kematian yang buruk. (Al-Wasail 6: 267, hadis ke 4)


B. Rahasia sedekah: Bertambahnya rezeki

Rasulullah saw bersabda:

Bersedekahlah kalian, karena sesungguhnya sedekah dapat menambah harta yang banyak. Maka bersedekahlah kalian, niscaya Allah menyayangi kalian. (Al-Wasail 6: 255, hadis ke 11)


C. Rahasia sedekah: Bahaya

Rasulullah saw bersabda:

Mulai pagi harimu dengan sedekah, barangsiapa yang memulai pagi harinya dengan sedekah ia tidak akan terkena sasaran bala. (Al-Wasail 6: 257, hadis ke 15)


D. Rahasia sedekah:  Keimanan

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:

“Tidaklah sempurna keimanan seorang hamba sehingga ia melakukan empat hal: Berakhlak baik, bersikap dermawan, menahan karunia dari ucapan, dan mengeluarkan karunia dari hartanya.” (Al-Wasail 6: 259, hadis ke 21)


E. Rahasia sedekah: Perang Uhud

Imam Ja’far Ash-Shadiq berkata bahwa Allah Swt berfirman:

“Segala sesuatu Aku wakilkan pada orang selain-Ku untuk menggenggamnya kecuali sedekah, Aku sendiri dengan tangan-Ku yang mengambilnya, sekalipun seseorang bersedekah dengan satu biji korma atau sebelah biji korma. Kemudian Aku menambahkan baginya sebagaimana ia menambahkan sebelum meninggalkan. Kemudian saat ia datang pada hari kiamat ia mendapat pahala seperti pahala perang Uhud bahkan lebih besar dari pahala perang Uhud.” (Al-Wasail 6: 265, hadis ke 7)


F. Rahasia sedekah: Penjagaan Allah Sepanjang Hari

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:

“Awali pagi harimu dengan sedekah, gemarlah bersedekah. Tidak ada seorang mukmin pun yang bersedekah karena mengharapkan apa yang ada di sisi Allah untuk menolak keburukan yang akan turun dari langi ke bumi pada hari itu, kecuali Allah menjaganya dari keburukan apa yang akan turun dari langit ke bumi pada hari itu.” (Al-Wasail 6: 267, hadis ke 3)


G. Rahasia sedekah: Merubah Takdir

Rasulullah saw berwasiat kepada Ali bin Abi Thalib (sa):

“Wahai Ali, sedekah itu dapat menolak takdir mubram (yang telah ditetapkan). Wahai Ali, silaturahim dapat menambah umur. Wahai Ali, tidak ada sedekah ketika keluarga dekatnya membutuhkan. Wahai Ali, tidak ada kebaikan dalam ucapan kecuali disertai perbuatan, dan tidak ada sedekah kecuali dengan niat (karena Allah).” (Al-Wasail 6: 267, hadis ke 4)


H. Rahasia sedekah: Penolak Hari Nahas

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:

“Antara aku dan seseorang punya perhitungan tentang bumi. Orang itu ahli nujum, ia sengaja keluar rumah untuk suatu urusan pada saat “Al-Su’ud” (bulan berada di manazil Al-Su’ud), dan aku juga keluar rumah pada hari nahas. Lalu kami menghitungnya, lalu keluarlah untukku dua perhitungan yang baik. Kemudian orang itu memukulkan tangan kanannya pada tangan kirinya, kemudian berkata: Aku belum pernah sama sekali melihat hari seperti hari ini. Aku berkata: Celaka hari yang lain dan hari apa itu? Ia berkata: Aku ahli nujum, aku datang padamu pada hari nahas, aku keluar rumah pada saat Al-Su’ud, kemudian kami menghitung, lalu keluarlah untuk Anda dua perhitungan yang baik. Ketika itulah aku berkata kepadanya: “Tidakkah aku pernah menyampaikan suatu hadis yang disampaikan padaku oleh ayahku? Yaitu Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang ingin diselamatkan oleh Allah dari hari nahas, maka hendak mengawali harinya dengan sedekah, niscaya Allah menyelamatkannya dari hari nahas itu. Barangsiapa yang ingin diselamatkan oleh Allah dari malam nahas, maka hendaknya mengawali malamnya dengan sedekah niscaya ia diselamatkan dari malam nahas itu. Kemudian aku berkata: “Sesungguhnya aku mengawali keluar rumah dengan sedekah; ini lebih baik bagimu daripada ilmu nujum.” (Al-Wasail 6: 273, hadis ke 1)


I. Rahasia sedakah: Sedekah di Malam hari dan Siang hari
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:

“Sesungguhnya sedekah di malam hari dapat memadamkan murka Allah, menghapus dosa besar dan mempermudah perhitungan amal; sedekah di siang hari dapat menumbuhkan harta dan menambah umur.” (Al-Wasail 6: 273, hadis ke 2)


J. Rahasia sedekah: Ali bin Abi Thalib

Imam Ali bin Abi Thalib (sa):

“Sesungguhnya tawassul yang paling utama adalah bertawasul dengan keimanan kepada Allah …, dengan silaturrahim karena hal ini dapat menumbuhkan harta dan menambah umur; dengan sedekah yang tersembunyi karena hal ini dapat menghapuskan kesalahan dan memadamkan murkan Allah Azza wa Jalla; dengan amal-amal yang ma’ruf (kebajikan) karena hal ini dapat menolak kematian yang buruk dan menjaga dari pertarungan kehinaan…” (Al-Wasail 6: 275, hadis ke 4)


K. Sedekah itu mensucikan jiwa
Allah Taala berfirman:

”Ambillah zakat dari sebagian harta mereka , dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka , dan mendo`alah untuk mereka. Sesungguhnya dia kamu itu ( menjadi ) ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka, Dan Allah Mendengar lagi Maha Mengetahui.“ (QS At-Taubah: 103)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar