Oleh : Ibang
Lukmanurdin (Pemimpin Pesantren Ath Thaariq)
Dalam salah
satu hadist dari Sahabat Ali bin Abi Tholib dijelaskan bahwa ketika seseorang
mengeluarkan shodaqoh dari tangannya, sebelum shodaqoh itu jatuh pada tangan
orang yang diberi shodaqoh maka ia sampai kepada Allah terlebih dahulu.
Shodaqoh mengatakan 5 kalimat : “Aku adalah sesuatu yang kecil kemudian kamu
besarkan aku, aku adalah sesuatu yang sedikit kemudian kamu perbanyak aku, aku
adalah musuh kemudian kamu jadikan aku kekasih, aku adalah sesuatu yang rusak
kemudian kamu kekalkanlah aku, dan kamu adalah penjagaku maka sekarang akulah
yang akan menjagamu”.
- Dengan bersodaqoh harta yang kita miliki tidak akan berkurang, malah sebaliknya. Allah akan menambahnya dan membalasnya bahkan berkali-kali lipat dari shodaqoh yang kita keluarkan
- Harta adalah musuh dan sering jadi penghalang bagi manusia untuk beribaadah kepada Allag, maka jika ia mau bershodaqoh harta tersebut akan menjadi kekasihnya karena Allah memberikan keberkahan di dalamnya. Dengan kata lain, harta yang dimiliki akan bertambah berkah, meski harta sedikit namun hidup akan terasa nyaman dan tercukupi
- Harta yang dimiliki manusia itu hanya bersifat sementara, tetapi jika ia mau bersodaqoh maka harta itu akan menjadi teman juga bekal sampai hari pembalasan amal nanti
- Shodaqoh bisa menjadi penjaga baginya baik di dunia (dari balak, kerusakan atau kehilangan karena shodaqoh membawa berkah) maupun di akhirat nanti (menjaga pemiliknya dari siksa Allah).
Syekh
Mak’khul Asy-Syamiy mengatakan bahwa jika seorang mukmin bersodaqoh, maka Allah
akan ridlo kepadanya. Neraka jahannam pun berkata “Wahai Tuhanku, izinkanlah
aku dengan bersujud dan bersyukur kepada-Mu, sesungguhnya aku telah membebaskan
salah satu dari umat Muhammad SAW (orang mukmin yang bersodaqoh) dari siksaku
karena aku malu kepada Muhammad SAW jika aku menyiksa salah satu dari umatnya,
dan keharusan bagiku ta’at kepadamu”. Dari perkataan Syekh Mak’khul
menunjukkan bahwa neraka jahannam pun akan membebaskan seseorang muslim yang
mau mengeluarkan hartanya untuk bersodaqoh meski hanya sedikit.
Saat
turunnya Surat Az-Zalzalah ayat 7 :
فمن يعمل مثقال ذرة خيرا يره
“Maka barang siapa yang melakukan amal baik seberat
dzarroh, maka ia akan mengetahui balasannya”
Rosulullah
berkata kepada Allah “Wahai Tuhanku, balasan ini amatlah sedikit bagi hak
umatku”. Kemudian Allah menjawab “Jika kamu menganggap ini adalah
sedikit, maka kebaikan satu akan dibalas dengan dua kebaikan”. Allah
berfirman dalam Surat Al-Qoshosh ayat 54 :
أولئك يؤتون اجرهم بما صبروا
“Mereka itu diberikan pahala dua kali atas kesabaran
mereka”
Rosulullah
berkata kepada Allah “Wahai Tuhanku, balasan ini amatlah sedikit bagi hak
umatku”. Kemudian Allah menjawab “Maka kebaikan satu akan dibalas dengan
sepuluh kebaikan”. Allah berfirman dalam Surat Al-An’am ayat 160 :
من جاء بالحسنة فله عشر أمثالها
“Barang siapa mengerjakan kebaikan, maka baginya
sepuluh (pahala) sepuluh kali lipat amalnya”
Rosulullah
berkata kepada Allah “Wahai Tuhanku, balasan ini juga amatlah sedikit bagi
hak umatku”. Kemudian Allah menjawab “Maka kebaikan satu akan dibalas
dengan tujuh ratus kebaikan”. Allah berfirman dalam Surat Al-Baqoroh ayat
261 :
مثل الذين ينفقون أموالهم كمثل حبة انبتت سبع سنابل في
كل سنبلة مائة حبة والله يضاعف لمن يشاء والله واسع عليم
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh)
orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan
sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji.
Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha
Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi
Maha Mengetahui”
Rosulullah
berkata kepada Allah “Wahai Tuhanku, tambahkanlah bagi umatku”. Kemudian
turunlah Surat Al-Baqoroh Ayat 245 :
من ذا الذي يقرض الله قرضا حسنا فيضاعفه له اضعافا كثيرة
“Barang siapa yang mau memberi pinjaman kepada Allah,
pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan
meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak”
Rosulullah
berkata kepada Allah “Wahai Tuhanku, tambahkanlah bagi umatku”. Kemudian
turunlah Surat Az-Zumar Ayat 10 :
انما يوفى الصابرون اجرهم بغير حساب
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang
dicukupkan pahala mereka tanpa batas”
Yakinlah
kita...!!! bahwa Allah akan membalas kebaikan yang kita lakukan, Allah akan
melipat gandakan shodaqoh yang kita berikan kepada orang lain karena itu adalah
janji Allah. Namun, ketahuilah bahwa cara Allah dalam menepati janji-Nya yang
terkadang kita tidak menyadarinya. Allah adalah Tuhan Yang Maha Suci, tidak
mungkin Dia mengingkari janji-Nya.
Mungkin kita
pernah bershodaqoh dengan ikhlas mengharap balasan Allah, namun balasan yang
kita tunggu tak kunjung datang. Pemikiran seperti itu adalah salah, karena
Allah tidak pernah mengingkari janji-Nya. Allah memberikan balasan atas
shodaqoh kita tidak hanya langsung berupa materi atau rezeki yang melimpah, ada
kalanya berupa sesuatu yang tidak tampak dan tidak kita sadari seperti
kesehatan, keselamatan dari musibah, diampuni dosa-dosa kita, dan lain
sebagainya. Tapi yang jelas Allah tidak akan menyia-nyiakan shodaqoh kita dan
Dia akan membalas dengan balasan yang lebih besar yang tidak kita bayangkan
kelak diakhirat nanti, hanya saja kita belum menyadari itu.
Allah tidak
melihat berapa nilai dan berapa besar shodaqoh yang kita berikan, tetapi
bagaimana keikhlasan hati kita dalam mengharap ridlo dan rohmat-Nya. Terkadang
hal yang membuat Allah ridlo kepada hambanya adalah karena hal sepele yang
didasari dengan penuh keikhlasan. Misalkan Allah sangat ridlo kepada seorang
hamba karena ia membuang duri di tengah jalan, ia memberi makan kucing, atau ia
membantu seorang kakek membawa barang berat, atau lainnya. Hal-hal sepele
tersebutlah yang terkadang kita melakukannya dengan ikhlas dan merupakan hal
yang sudah biasa kita lakukan dan itu malah membuat rohmat Allah turun kepada
kita. Berbeda dengan seorang yang melakukan ibadah secara besar-besaran atau
shodaqoh dengan uang yang besar pula, karena hal yang besar akan membuat diri
merasa lebih dan muncullah sifat riya’ dan sombong. Tidak hanya itu, kebaikan
besar yang dilakukan terkadang membuat seseorang terus mengingatnya dan
terkadang mengungkit-ungkitnya. Karena mengingat-ingat kebaikan yang telah
dilakukan adalah suatu keburukan dan harus ditinggalkan. Maka marilah kita
sadarkan diri kita dan mulai belajar melaksanakan keikhlasan.
Adapun
kesimpulan dari fadhilah shodaqoh secara umum adalah sebagai berikut :
1.
Shodaqoh mampu menghilangkan balak (musibah dan cobaan).
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ان الصدقة لتدفع سبعين
بابا من البلاء
“Rosulullah SAW bersabda : Shodaqoh bisa menolak 70
pintu balak”
2.
Shodaqoh adalah dokter
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم داووا مرضاكم بالصدقة
“Rosulullah SAW bersabda : Obatilah orang-orang
sakitmu dengan shodaqoh”
3.
Shodaqoh adalah penjaga
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم حصنوا اموالكم بالصدقة
“Rosulullah SAW bersabda : Jagalah hartamu dengan
bershodaqoh”
4.
Shodaqoh mampu menghilangkan murka tuhan.
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم الصدقة تطفئ غضب الرب
“Rosulullah SAW bersabda : Shodaqoh mampu memadamkan
murka Tuhan”
5.
Shodaqoh menyatukan persaudaraan
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم الصدقة هدية تهادوا
تحابوا
“Rosulullah SAW bersabda : Shodaqoh adalah hadiah,
berilah hadiah kamu sekalian, maka salinglah mencintai kamu sekalian”
6.
Shodaqoh mampu melunakkan hati yang keras
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم من وجد في قلبه قساوة
فلينشر الصدقة
“Rosulullah SAW bersabda : Barang siapa yang
hatinya keras, maka hendaklah melunakkannya dengan mengeluarkan shodaqoh”
7.
Shodaqoh menambah umur
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم الصدقة ترد البلاء
وتزيد في العمر
“Rosulullah SAW bersabda : Shodaqoh mampu
menghilangkan balak dan menambah umur”.
Mungkin kita
bertanya-tanya apa hubungan shodaqoh dengan fadhilah/keutamaannya serasa tidak
masuk akal, misalkan shodaqoh bisa mengobati orang sakit, dan lain sebagainya.
Ketahuialah kita...!!! bahwa Allah mencintai orang-orang yang ikhlas
bershodaqoh, Allah dekat dengannya, Allah menurunkan rohmat kepada-Nya, dan
Allah akan menghilangkan rantai kesulitan yang mengikatnya sehingga tak ada
yang tidak mungkin jika Allah bersamanya.
Orang-orang
yang suka bershodaqoh, orang-orang yang dermawan, dan orang-orang yang mau
mengulurkan tangannya untuk membantu sesama, mereka dekat dengan Allah, mereka
disayangi oleh sesamanya, mereka dekat dengan surga, dan mereka jauh dari siksa
neraka.
Semoga Allah menjadikan kita sebagai hamba-Nya yang
butuh kepada-Nya dan peduli kepada sesama makhluk...amiin Ya Arhamar Rohimin
!!!
Keterangan ini banyak diambil dari Kitab Mawaidlul
Ushfuriyyah karangan Syekh Muhammad bin Abi Bakar, Hadist ke-11 Hal. 10-11.
Rasulullah saw bersabda:
Sedekah dapat menolak kematian yang buruk. (Al-Wasail 6: 255, hadis ke 2)
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:
Pada suatu hari orang yahudi lewat dekat Rasulullah
saw, lalu ia mengucapkan: Assam alayka (kematian atasmu). Rasulullah saw
menjawab: Alayka (atasmu). Lalu para sahabatnya berkata: Ia mengucapkan salam
atasmu dengan ucapan kematian, ia berkata: kematian atasmu. Nabi saw bersabda:
“Demikian juga jawabanku. Kemudian Rasulullah saw bersabda: Sesungguhnya orang
yahudi ini tengkuknya akan digigit oleh binatang yang hitam (ular dan
kalajengking) dan mematikannya. Kemudian orang yahudi itu pergi mencari kayu
bakar lalu ia membawa kayu bakar yang banyak. Rasulullah saw belum meninggalkan
tempat itu yahudi tersebut lewat lagi (belum mati). Maka Rasulullah saw
bersabda kepadanya: Letakkan kayu bakarmu. Ternyata di dalam kayu bakar itu ada
binatang hitam seperti yang dinyatakan oleh beliau. Kemudian Rasulullah saw
bersabda: Wahai yahudi, amal apa yang kamu lakukan? Ia menjawab: Aku tidak
punya kerjaan kecuali mencari kayu bakar seperti yang aku bawa ini, dan aku
membawa dua potong roti, lalu aku makan yang satu potong dan satu potong yang
lain aku sedekahkan pada orang miskin. Maka Rasulullah saw bersabda: Dengan
sedekah itu Allah menyelamatkan dia. Selanjutnya beliau bersabda: Sedekah dapat
menyelamatkan manusia dari kematian yang buruk. (Al-Wasail 6: 267, hadis ke 4)
B. Rahasia sedekah: Bertambahnya rezeki
Rasulullah saw bersabda:
Bersedekahlah kalian, karena sesungguhnya sedekah
dapat menambah harta yang banyak. Maka bersedekahlah kalian, niscaya Allah
menyayangi kalian. (Al-Wasail 6: 255, hadis ke 11)
C. Rahasia sedekah: Bahaya
Rasulullah saw bersabda:
Mulai pagi harimu dengan sedekah, barangsiapa yang
memulai pagi harinya dengan sedekah ia tidak akan terkena sasaran bala. (Al-Wasail 6: 257, hadis ke 15)
D. Rahasia sedekah: Keimanan
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:
“Tidaklah sempurna keimanan seorang hamba sehingga ia
melakukan empat hal: Berakhlak baik, bersikap dermawan, menahan karunia dari
ucapan, dan mengeluarkan karunia dari hartanya.” (Al-Wasail 6: 259, hadis ke 21)
E. Rahasia sedekah: Perang Uhud
Imam Ja’far Ash-Shadiq berkata bahwa Allah Swt
berfirman:
“Segala sesuatu Aku wakilkan pada orang selain-Ku
untuk menggenggamnya kecuali sedekah, Aku sendiri dengan tangan-Ku yang
mengambilnya, sekalipun seseorang bersedekah dengan satu biji korma atau
sebelah biji korma. Kemudian Aku menambahkan baginya sebagaimana ia menambahkan
sebelum meninggalkan. Kemudian saat ia datang pada hari kiamat ia mendapat
pahala seperti pahala perang Uhud bahkan lebih besar dari pahala perang Uhud.” (Al-Wasail 6: 265, hadis ke 7)
F. Rahasia sedekah: Penjagaan Allah Sepanjang Hari
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:
“Awali pagi harimu dengan sedekah, gemarlah
bersedekah. Tidak ada seorang mukmin pun yang bersedekah karena mengharapkan
apa yang ada di sisi Allah untuk menolak keburukan yang akan turun dari langi
ke bumi pada hari itu, kecuali Allah menjaganya dari keburukan apa yang akan
turun dari langit ke bumi pada hari itu.” (Al-Wasail 6:
267, hadis ke 3)
G. Rahasia sedekah: Merubah Takdir
Rasulullah saw berwasiat kepada Ali bin Abi Thalib
(sa):
“Wahai Ali, sedekah itu dapat menolak takdir mubram
(yang telah ditetapkan). Wahai Ali, silaturahim dapat menambah umur. Wahai Ali,
tidak ada sedekah ketika keluarga dekatnya membutuhkan. Wahai Ali, tidak ada
kebaikan dalam ucapan kecuali disertai perbuatan, dan tidak ada sedekah kecuali
dengan niat (karena Allah).” (Al-Wasail 6:
267, hadis ke 4)
H. Rahasia sedekah: Penolak Hari Nahas
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:
“Antara aku dan seseorang punya perhitungan tentang
bumi. Orang itu ahli nujum, ia sengaja keluar rumah untuk suatu urusan pada
saat “Al-Su’ud” (bulan berada di manazil Al-Su’ud), dan aku juga keluar rumah
pada hari nahas. Lalu kami menghitungnya, lalu keluarlah untukku dua
perhitungan yang baik. Kemudian orang itu memukulkan tangan kanannya pada
tangan kirinya, kemudian berkata: Aku belum pernah sama sekali melihat hari
seperti hari ini. Aku berkata: Celaka hari yang lain dan hari apa itu? Ia
berkata: Aku ahli nujum, aku datang padamu pada hari nahas, aku keluar rumah
pada saat Al-Su’ud, kemudian kami menghitung, lalu keluarlah untuk Anda dua
perhitungan yang baik. Ketika itulah aku berkata kepadanya: “Tidakkah aku
pernah menyampaikan suatu hadis yang disampaikan padaku oleh ayahku? Yaitu
Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang ingin diselamatkan oleh Allah dari
hari nahas, maka hendak mengawali harinya dengan sedekah, niscaya Allah
menyelamatkannya dari hari nahas itu. Barangsiapa yang ingin diselamatkan oleh
Allah dari malam nahas, maka hendaknya mengawali malamnya dengan sedekah
niscaya ia diselamatkan dari malam nahas itu. Kemudian aku berkata:
“Sesungguhnya aku mengawali keluar rumah dengan sedekah; ini lebih baik bagimu
daripada ilmu nujum.” (Al-Wasail 6: 273, hadis ke 1)
I. Rahasia sedakah: Sedekah di Malam hari dan Siang
hari
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:
“Sesungguhnya sedekah di malam hari dapat memadamkan
murka Allah, menghapus dosa besar dan mempermudah perhitungan amal; sedekah di siang
hari dapat menumbuhkan harta dan menambah umur.” (Al-Wasail 6: 273, hadis ke 2)
J. Rahasia sedekah: Ali bin Abi Thalib
Imam Ali bin Abi Thalib (sa):
“Sesungguhnya tawassul yang paling utama adalah
bertawasul dengan keimanan kepada Allah …, dengan silaturrahim karena hal ini
dapat menumbuhkan harta dan menambah umur; dengan sedekah yang tersembunyi
karena hal ini dapat menghapuskan kesalahan dan memadamkan murkan Allah Azza wa
Jalla; dengan amal-amal yang ma’ruf (kebajikan) karena hal ini dapat menolak
kematian yang buruk dan menjaga dari pertarungan kehinaan…” (Al-Wasail 6: 275, hadis ke 4)
K. Sedekah itu mensucikan jiwa
Allah Taala berfirman:
”Ambillah zakat dari sebagian harta mereka , dengan
zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka , dan mendo`alah untuk
mereka. Sesungguhnya dia kamu itu ( menjadi ) ketentraman jiwa bagi mereka. Dan
Allah (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka, Dan Allah Mendengar lagi Maha
Mengetahui.“ (QS At-Taubah: 103)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar