Merebut Kedaulatan Pangan dengan Cara
Cara Sederhana dan Gembira
Ibu Ibu di Bengkel Kerja milik Pak Abdul Manan, bersama bekerja membuat Mie Sagu Rumbia (Mei 2017) |
Sagu Pohon
Rumbia/Rumbio/Kiray
Salah Satu Kilang Sagu Rumbia di Sungai Tohor |
Sagu
adalah salah satu bahan pangan lokal bernutrisi tinggi, dekat, gampang diakses,
segar, karbohidrat yang tidak mengandung glukosa, kapanpun bisa didapat, dan
banyak sekali keluaran olahannya. Sagu paling penting bagi kehidupan, karena
sagu mampu menjadi pasokan pangan lokal dan akan mampu berdaulat.
Pohon Sagu adalah, salah satu contoh penyuplai air
untuk Danau Rano di Sulawesi Tengah dan saya merasa tertantang untuk mengolah
lebih banyak penganan berbahan Sagu. Jika tidak ada pohon pohon Sagu,
masyarakat di sekitar danau Rano akan kekurangan air karena jumlah debitnya
menurun, tidak akan mendapatkan ikan dan
MEMBUAT MIE SAGU
Pelajaran
pertama adalah Untuk mendapatkan Sagu Mentah yang begitu putih sekaligus bersih dibuat secara
alami adalah setelah diambil dari kilang Sagu (sudah berbentuk tepung basah,
namun belum sepenuhnya bersih, masih bercampur dengan kayu kayu sisa
penggilingan, Tepung Sagu basah tersebut dimasukkan didalam jolang jolang besar
atau tong tong besar, kemudian diaduk, diamkan selama tiga jam atau satu malam,
baru setelah itu secara otomatis ampasnya terangkat ke atas. Keesokannya
sebelum dibuang, diaduk terlebih dahulu air yang ada di permukaan kemudian
dibuang dengan cara tongnya dimiringkan, Sagunya sendiri mengendap dibawah
dengan kuat, dan kelihatan sangat putih dan sangat bersih.
Sagu
dimasukkan ke karung karung, digantung agar cepat kering.
Jumlah
satu karung sekitar 20 kg.
Pada
fase ini kita bisa memulai mengolah awal pembuatan Mie Sagu tanpa harus
menunggu sagu kering.
Bola Bola Sagu
Bola Sagu Mentah |
Siapkan
kain segi empat untuk membentuk sagu seperti bola. Simpan kain tersebut,
kemudian pecahkan lebih lembut sagu basah diatas kain, perkirakan jumlahnya
seperti akan mengolah sebesar bola sepak.Bentuk kain seperti gembolan, putar kain yang bersisi
sagu sampai membentuk bola, tidak boleh pecah ketika dididihkan.
dan siapkan
di tempat lain air mendidih di katel ukuran secukupnya, bila perlu katel paling
besar agar leluasa merebus sagu basah yang telah dibentuk sebesar bola dan
merebus lempengan lempengan sagu yang telah diuli, tingginya air di katel
sesuai dengan ketinggian sagu berbentuk bola tersebut.
Bola
sagu direbus barang 5 menit, dan telah terbentuk lemnya yang kuat diluar bola
sagu tersebut dengan ketebalan sekitar 3 mili, bola sagu harus segera diangkat
untuk diuli.
Bola Sagu yang telah dididihkan, dipecah menjadi empat. Kemudian diuli sampai kalis |
Bola
sagu diangkat, disimpan di meja kayu, dibelah empat seperti buah. Langsung
diuli, dibolak balik sampai lentur dan kalis, gunakan lem dari bola sagu
sebagai perekatnya, sesekali diberi air panas sedikit, bila diperlukan, untuk
lebih kalis lagi.
Setelah
kalis dan membentuk bulatan, siapkan botol limun untuk :
1.
Ratakan
adonan
2.
Bentuk
menjadi segi empat berukuran tebal,
3.
Ratakan
kembali lebih besar dan lebih tipis membentuk ukuran yang sama (segi empat
juga) dengan ukuran mesin penggiling, memakai botol bekas sirop.
4.
Giling
oleh mesin penggiling (mesin sederhana saja) untuk mendapatkan lembaran
lembaran sagu yang tipis dan panjang.
Jangan
lupa tumpukan lembaran sagu yang belum dimasukkan kedalam katel, harus ditutup,
jika tidak ditutup, kadar airnya mengering sehingga akan patah atau robek
ketika akan dimasukkan kedalam katel
yang berisi air mendidih.
Lembaran
lembaran sagu disimpan di baki hasil penggilingan mesin pembentuk lembaran sagu,
ditumpuk, setelah didapat banyak lembaran sagu, kembali ke katel yang airnya mendidih.
Masukkan satu persatu, cukup 8 lempengan saja, agar tidak bertumpuk dan tidak
menempel satu sama lain. Setelah lempengan naik ke atas, bulak balik, angkat, simpan dibaki plastik
dengan diisi air dingin atau kalau dalam jumlah banyak simpan dahulu di jolang
yang diisi penuh air dingin, baru disimpan di baki untuk segera di ampai.
Diampai
Perampai
atau diampai, adalah kegiatan menjemur
lembaran sagu yang disimpan di batang batang rumbia, untuk proses pendinginan selama
satu malam.
Lempengan
sagu yang telah diangkat, langsung disimpan di batang pelepah rumbia yang telah dijajarkan atau
dibentuk seperti para para. Pelepah batang rumbia digunakan karena cukup besar
batangnya, ini penting agar ketika diampai atau disimpan seperti jemuran,
lembaran sagu tidak bertemu dan tidak akan menempel ketika diangin
anginkan lembarannya, karena jaraknya
cukup jauh.
Lembaran
sagu yang telah disusun rapi, diangin angin selama satu malam. Baru keesokan
harinya digiling setelah lembaran kering cukup.
Pengampaian dan Penjemuran Lembaran Sagu |
Penjemuran
Penjemuran
harus didalam ruangan, lembaran sagu yang telah diampai tidak boleh terkena
langsung sinar matahari, perlakuan ini penting agar lembaran sagu tidak
berkerut
Penggilingan
Lembaran Sagu menjadi Mie
Setelah
semalaman diangin anginkan, kemudian pagi pagi diambil, disusun menumpuk.
Barulah digiling dengan mesin penggiling mie.
Pemeraman
Setelah
lembaran sagu kering di pengampayan, siapkan terpal untuk pemeraman barang dua
atau tiga jam sebelum digiling, ini bertujuan agar lembaran sagu tidak keras
atau menjadi lentur/lemas ketika akan digiling.
Terpal
disimpan di lantai, simpan tumpukan tumpukan lembaran sagu yang diambil dari pengampaian dengan rapih
diatas terpal, setelah selesai, masing masing sisi terpal digunakan untuk
menutup tumpukkan lembaran sagu.
Bahan Pembuatan Mie
Sagu
1.
Sagu
basah
2.
Sagu
kering
3.
Air
4.
Garam
Peralatan Pembuatan
Mie Sagu dan kegunaannya
No
|
Nama Barang
|
Kegunaan
|
1.
|
Tungku (gas atau
kayu bakar)
|
|
2.
|
Katel Besar
|
|
3.
|
Sosodok berlubang
|
Untuk mengangkat
lembaran sagu dari air mendidih
|
4.
|
Ember Kecil dan
Gayung
|
Mengangkat air
|
5.
|
Kain segi empat
|
Untuk membentuk
bola bola sagu
|
6.
|
Jolang besar
|
berisi air dingin
untuk mendinginkan lembaran sagu yang baru diangkat dari air mendidih
|
7.
|
Baki plastik
sedang
|
Menyimpan lembaran
sagu dari jolang besar untuk diampai
|
8.
|
Baki plastik atau
seng ukuran besar
|
Untuk menyimpan
lembaran sagu kering yang baru digiling mesin penggiling
|
Baskom plastik
tinggi kecil
|
Untuk mengangkat
bola sagu dari yang telah dididihkan
|
|
9.
|
Botol limun
|
Untuk Meratakan
sagu yang telah digiling
|
10.
|
Meja meja kayu
berkaki pendek ukuran 75cm x 75cm untuk Uli Sagu
|
Untuk
menguleni/uli Sagu mentah menjadi bahan adonan yang kalis
|
Pisau
|
Memotong adonan
sagu menjadi segi empat
|
|
11.
|
Botol limun
|
untuk meratakan
sagu yang telah diratakan, dibagi bagi menjadi segi empat dan lebih tipis
seukuran mesin giling
|
12.
|
Mesin penggiling
terigu serba guna ukuran kecil
|
Untuk menggiling
hasil adonan yang telah diuleni menjadi lembaran lembaran sagu
|
13.
|
Batang batang
sagu/bambu tali
|
Untuk mengampai
(menjemur)
|
14.
|
Terpal
|
Untuk menyimpan
lembaran sagu yang telah kering dan lembaran sagu yang telah digiling menjadi
mie
|
15.
|
Plastik
|
Untuk menyimpan
mie dalam ukuran kecil (0,5 kg)
|
16.
|
Timbangan
|
Menimbang Mie
|
Jika anda
kesulitan untuk membuat Mie Sagu Pohon Rumbia/Kiray
Penggilingan Lembaran Sagu Kering menjadi Mie Sagu |
Bola sagu yang baru diangkat dari air mendidih dan Sagu yang sudah kalis, siap dibuat lembaran Sagu |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar