![]() |
Kecipir Muda dan Biji |
Kecipir
Hampir
semua masyarakat di tatar Pasundan sangat menyenangi lalapan mentah satu ini,
dipetik ketika berbuah muda, cukup direbus saja untuk teman makan berat. Kecipir
juga jadi bahan untuk membuat sayur berkuah, biasa dibuat untuk lodeh atau
sayur asam. Seiring dengan kemajuan teknologi, setelah diteliti berbagai pihak,
ternyata kecipir begitu banyak manfaatnya. Maka untuk mempertahankan khasiat
dan manfaatnya serta agar terjaga benihnya, Pesantren Ath Thaariq secara khusus
terus mengembangkan jenis tanaman satu ini.
Nama Latin
(Psophocarpus teragonolobus)
Klasifikasi Ilmiah Kecipir
Kerajaan :
Plantae. Divisi : Tracheophyta. Kelas : Magnoliopsida. Ordo : Fabales. Famili :
Fabaceae. Genus : Psophocarpus. Spesies : Psophocarpus
tetragonolobus (L.) DC.
Nama Daerah
Jaat
(Sunda),
Cipir
(Jawa Tengah dan Jawa Timur),
Kacang
Embing (Palembang),
Kaceper
(Madura),
Kalongkang
(Bali),
Kacang
Blimbing (Sumatera Barat).
Biraro
(Manado, Ternate),
Kacang Botor/Kacang
Botol dan Kacang Kumbotor (Kalimantan).
Dalam
bahasa Inggris dikenal dengan sebutan Asparagus Bean, Asparagus Pea, Goa Bean,
Princess Bean, Wing Bean, Winged Bean, atau Pois Carre.
Manfaat dan Khasiat
Kandungan protein dan lemaknya yang
tinggi membuat Kecipir bisa digunakan sebagai pengganti daging. Bijinya dapat ditepungkan.
Selain itu Kecipir juga mempunyai khasiat herbal diantaranya sebagai obat mata
dan radang telinga, mengobati bisul, penambah nafsu makan, dan anti oksidan.
Karakter Tanaman
kecipir
yang tergolong tumbuhan liana (merambat), dapat dimanfaatkan sebagai tanaman
herbal untuk mengobati berbagai penyakit dan penambat nitrogen di tanah. Mampu
hidup bertahunan, meskipun kerap ditanam sebagai tumbuhan tahunan. Batang melilit, beralur, tidak berrambut,
silindris dan beruas-ruas, dengan panjang 2-4 m. Akar banyak yang tumbuh
menjalar datar dekat permukaan tanah. Beberapa akar menebal membentuk umbi
batang.
Berdaun
tiga, dengan bentuk bundar telur yang ujung daunnya meruncing dengan 2 daun
penumpu kecil. Warna daun hijau dengan pertulangan menyirip dan tepi daun rata.
Panjang daun sekitar 8-15 cm dan lebarnya 4-12 cm. Tumbuhan kecipir memiliki
bunga malai yang tumbuh di ketiak daun. Dalam satu malai (tandan) memiliki 2-10
kuntum bunga bertipe kupu-kupu. Bunga kecipir berwarna lembayung muda atau
putih dengan beragam perpaduan warna seperti lembayung muda, krim, biru atau
merah.
Buah
kecipir bertipe polong. Bentuknya lonjong hingga membentuk seperti pita,
bersegi dengan 4 buah sudut bersayap rata atau bergigi gergaji. Buah berwarna
kuning kehijauan, hijau atau krim, kadang-kadang dengan lurik merah. Panjang
polong (buah) sekitar 6-40 cm dan lebar 2,5-3,5 cm. Setiap polong memiliki 5-21
biji. Bentuk biji agak membulat dengan diameter sekitar 0.6-1 cm. Biji berwarna
putih, coklat, kuning, berbercak atau tidak, mengkilap, dengan aril kecil.
Cara Bertanam
Hebatnya
kecipir dia bisa ditanam kapanpun, tidak mengenal musim tanam, namun biasanya kami menanam Kecipir
pada awal musim penghujan atau akhir musim kemarau. Tanaman ini tidak
membutuhkan perawatan intensif. Karena
sudah adaptif, dimanapun di belahan Nusantara, sekalipun itu didaerah tandus,
kecipir tergolong tanaman yang sangat handal
Cukup
dengan memiliki tiga pohon saja di pekarangan, anda akan mendapatkan buah
kecipir setiap harinya.
Tanah
gembur disimpan di polibag ukuran besar, yang bawah plastiknya di gunting, agar
akarnya masuk kedalam tanah. Polibag dibutuhkan agar tidak menghabiskan ruang
lahan kita.
Benih
kecipir dibenamkan kedalam tanah sekira
3 cm.
Satu
minggu kemudian akan bertunas.
Cara Memanen
Berbuah
setelah ditanam sekitar 3 bulan.
Buah pertama,
bagus untuk persediaan benih selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar