Rabu, 07 Februari 2018

Kecipir : Katalog Benih Pesantren Ekologi Garut

Kecipir Muda dan Biji

Kecipir
Hampir semua masyarakat di tatar Pasundan sangat menyenangi lalapan mentah satu ini, dipetik ketika berbuah muda, cukup direbus saja untuk teman makan berat. Kecipir juga jadi bahan untuk membuat sayur berkuah, biasa dibuat untuk lodeh atau sayur asam. Seiring dengan kemajuan teknologi, setelah diteliti berbagai pihak, ternyata kecipir begitu banyak manfaatnya. Maka untuk mempertahankan khasiat dan manfaatnya serta agar terjaga benihnya, Pesantren Ath Thaariq secara khusus terus mengembangkan jenis tanaman satu ini.

Nama Latin
(Psophocarpus teragonolobus)

Klasifikasi Ilmiah Kecipir
Kerajaan : Plantae. Divisi : Tracheophyta. Kelas : Magnoliopsida. Ordo : Fabales. Famili : Fabaceae. Genus : Psophocarpus. Spesies : Psophocarpus tetragonolobus (L.) DC.

Nama Daerah
Jaat (Sunda),
Cipir (Jawa Tengah dan Jawa Timur),
Kacang Embing (Palembang),
Kaceper (Madura),
Kalongkang (Bali),
Kacang Blimbing (Sumatera Barat).
Biraro (Manado, Ternate),
Kacang Botor/Kacang Botol dan Kacang Kumbotor (Kalimantan).
Dalam bahasa Inggris dikenal dengan sebutan Asparagus Bean, Asparagus Pea, Goa Bean, Princess Bean, Wing Bean, Winged Bean, atau Pois Carre.

Manfaat dan Khasiat
Kandungan protein dan lemaknya yang tinggi membuat Kecipir bisa digunakan sebagai pengganti daging. Bijinya dapat ditepungkan. Selain itu Kecipir juga mempunyai khasiat herbal diantaranya sebagai obat mata dan radang telinga, mengobati bisul, penambah nafsu makan, dan anti oksidan.
 
Kecipir, salah satu bahan sayur lodeh di Pesantren Ekologi Garut
Karakter Tanaman
kecipir yang tergolong tumbuhan liana (merambat), dapat dimanfaatkan sebagai tanaman herbal untuk mengobati berbagai penyakit dan penambat nitrogen di tanah. Mampu hidup bertahunan, meskipun kerap ditanam sebagai tumbuhan tahunan.  Batang melilit, beralur, tidak berrambut, silindris dan beruas-ruas, dengan panjang 2-4 m. Akar banyak yang tumbuh menjalar datar dekat permukaan tanah. Beberapa akar menebal membentuk umbi batang.
Berdaun tiga, dengan bentuk bundar telur yang ujung daunnya meruncing dengan 2 daun penumpu kecil. Warna daun hijau dengan pertulangan menyirip dan tepi daun rata. Panjang daun sekitar 8-15 cm dan lebarnya 4-12 cm. Tumbuhan kecipir memiliki bunga malai yang tumbuh di ketiak daun. Dalam satu malai (tandan) memiliki 2-10 kuntum bunga bertipe kupu-kupu. Bunga kecipir berwarna lembayung muda atau putih dengan beragam perpaduan warna seperti lembayung muda, krim, biru atau merah.
Buah kecipir bertipe polong. Bentuknya lonjong hingga membentuk seperti pita, bersegi dengan 4 buah sudut bersayap rata atau bergigi gergaji. Buah berwarna kuning kehijauan, hijau atau krim, kadang-kadang dengan lurik merah. Panjang polong (buah) sekitar 6-40 cm dan lebar 2,5-3,5 cm. Setiap polong memiliki 5-21 biji. Bentuk biji agak membulat dengan diameter sekitar 0.6-1 cm. Biji berwarna putih, coklat, kuning, berbercak atau tidak, mengkilap, dengan aril kecil.


Cara Bertanam
Hebatnya kecipir dia bisa ditanam kapanpun, tidak mengenal  musim tanam, namun biasanya kami menanam Kecipir pada awal musim penghujan atau akhir musim kemarau. Tanaman ini tidak membutuhkan perawatan intensif.  Karena sudah adaptif, dimanapun di belahan Nusantara, sekalipun itu didaerah tandus, kecipir tergolong tanaman yang sangat handal
Cukup dengan memiliki tiga pohon saja di pekarangan, anda akan mendapatkan buah kecipir setiap harinya.
Tanah gembur disimpan di polibag ukuran besar, yang bawah plastiknya di gunting, agar akarnya masuk kedalam tanah. Polibag dibutuhkan agar tidak menghabiskan ruang lahan kita.
Benih kecipir dibenamkan  kedalam tanah sekira 3 cm.
Satu minggu kemudian akan bertunas.

Cara Memanen
Berbuah setelah ditanam sekitar 3  bulan.
Buah pertama,  bagus untuk persediaan benih selanjutnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar